Selamat datang ke Wonderland ini para ALICE-ku yang tersesat...

Minggu, 26 Juli 2009

Cerpen: "Wings Of Love" Part 2 of 2 (The End)

Aku akan mengejarmu…
Walaupun sayap ini patah sekalipun…

Saat pulang, orangtuanya Kou kaget akan apa yang dilihatnnya. Saat ditanya, Kou hanya bilang bahwa ia tergelincir saat pelajaran olahraga. Tadinya Orangtuanya tidak percaya, tapi Kou menekankan lagi sehingga akhirnya mereka percaya.
Kou tidak pernah menceritakan tentang dirinya pada orangtuanya. Masalahnya, kehidupannya disekolah, hubungannya dengan orang lain, semua cerita itu ia pendam sendiri. Memang kadang terasa menyesakkan bagi Kou. Namun, ia memang harus terlihat sempurna demi menjaga nama baik keluarganya.
Esok harinya, karena kemarin belum sempat mengucapkan terima kasih pada Yuri, ia pun mengunjungi kelas Yuri untuk mencarinya. Saat itu sekolah masih sepi karena masih 1 jam lagi bel masuk berbunyi. Dan Kou merasa bodoh mengunjungi kelas Yuri di saat seperti ini, “Bego, masuknya kan masih 1 jam lagi. Nggak mungkin dia udah dateng.” Pikir Kou. Namun, sesampainya di kelas Yuri, ia melihat Yuri bersandar di dekat jendela. Sinar matahari yang terang membuat sosoknya Nampak bagaikan malaikat. Kou terpana melihat sosok Yuri. Yuri yang menyadari keberadaan Kou pun menyapanya.
“Kou-kun?” sapa Yuri dengan senyum lembutnya
“Eh? Euhm…” Kou tersadar dari lamunannya
“Ada apa kesini?” Yuri mendekati Kou
“Eh…itu…Terima kasih…yang kemarin.” Kou menunduk agar wajah merahnya tersembunyi
“He he… wajar kan kalau kita menolong sesama? ^^”
“Uhm…ya…” Kou tidak berani menatap langsung wajah Yuri
“Kou-kun…” Yuri memanggil namanya dengan lembut membuat jantung kou berdegup kencang sekali
“Y-y-ya?” Jawab Kou dengan canggung
“Kalo kamu ada masalah, cerita ke aku aja ^^ gini-gini aku sering ngebantu mecahin masalah temen-temenku lho. Soalnya… kayaknya Kou tertekan banget. Aku jadi kasian.” Ujar Yuri dengan polosnya
“E-eeeh? @.@ Euhm… tapi… kalo aku diliat deket ama alah satu siswi, nanti aku…” Kou agak ngerasa nggak enak kalo menolak ajakan itu
“Kita ketemuan di taman belakang saja. Kamu tau kan? Lagian, nggak ada orang yang suka kesitu.”
“Uhh…o-ok…” Kou pun menerima ajakan Yuri
Kou pun kembali ke kelasnya setelah itu. Ia masih tidak percaya bahwa ia telah “jatuh cinta” pada Yuri pada pandangan pertama. Ia pun merenung sendiri.
Hari-hari setelahnya entah kenapa setiap istirahat, Kaki Kou selalu membawanya untuk bertemu dengan Yuri. Mereka lalu saling berbagi cerita dan pengalaman. Sejak ada Yuri, hari-hari Kou menjadi lebih cerah.
Tapi, para murid yang menyadari keanehan ini pun tidak tinggal diam. Mereka yang mengetahui kedekatan Kou dengan Yuri mulai mencari cara untuk menjatuhkan Yuri dan memisahkan mereka berdua. Mereka pun menemukan rahasia terbesar Yuri dan mereka yang dekat dengan keluarga Kou memberitahukan bahwa Kou bergaul dengan orang yang tidak benar pada keluarganya. Orangtua Kou yang mengetahui hal itu tidak bisa membiarkannya. Mereka yang diam-diam mengetahui itu mulai menyusun rencana untuk memisahkan mereka.
Saat Kou dan Yuri sedang jalan-jalan berdua, tiba-tiba orangtuanya dan salah satu temannya mencegatnya. Ayah Kou menyuruh dia agar tidak dekat-dekat lagi dengan Yuri. Kou bingung kenapa tiba-tiba keluarganya jadi aneh gini.
“Memangnya kenapa, yah? Yuri nggak berbuat hal yang buruk kok.” Kou menentang ayahnya
“Kamu memang tidak tahu? Ayahnya itu divonis hukuman mati karena menjual Narkoba.” Ujar ayahnya
“He? Bohong…” Kou terkejut mendengar hal itu
Kou tidak percaya akan hal itu. Memang Yuri sering mengelak kalau ditanya tentang keluarganya. Tapi ia sulit percaya kalau ayahnya Yuri itu adalah bandar narkoba.
“Masih tidak percaya? Kalau gitu tanya saja pada anaknya sendiri.”
“Y-Yuri… apa itu benar?” Kou bertanya pada Yuri dengan ragu-ragu
“….maaf ya Kou… Aku selama ini menyembunyikannya. Aku takut kamu ngejauhin aku. Karena aku… bagiku pasti susah dapetin satu teman saja.” Yuri mengatakannya dengan senyum pahit
“Bohong…” Kou tidak dapat mempercayainya
Kou tidak dapat menerima kenyataan ini. Disaat dunianya sudah seterang ini, mengapa awan hitam itu harus kembali lagi. Tapi, saat Kou bingung karena hal ini, ia teringat kata-kata Yuri waktu pertama kali bertemu dengannya. Kou pun memantapkan tekad dan berkata pada ayahnya,”Ayah, apapun yang ayahnya Yuri lakukan, itu bukan urusan Yuri. Yuri ya Yuri dan ayahnya ya ayahnya.” Yuri yang mendengar hal itu merasa tersentuh. Ia tidak mengira Kou akan membelanya seperti itu.
“Kamu berani menentang ayah, Kou? Atau kau sudah dipengaruhi sihir penyihir ini?” Ayahnya marah besar
“…..Kalau aku mencintai Yuri…lantas, apa salah? Aku berhak menentukan jalan hidupku sendiri.”
Yuri yang mendengar itu kali ini sangat merasa terkejut. Ia tidak menyangka bahwa Kou menyimpan rasa cinta terhadap dirinya. Tapi, di lubuk hati Yuri, sebenarnya ia juga mencintai Kou.
“Argh…sudah cukup. Kou… kau sudah tidak boleh bertemu dengannya lagi. Kalian, cepat tangkap Kou dan asingkan gadis itu bersama keluarganya ke suatu tempat.” Perintah ayahnya pada 5 orang laki-laki berpakaian serba hitam bertubuh besar
5 orang laki-laki itu memisahkan Kou dan Yuri. Kou yang mencoba memberontak, kalah tenaga dengan 5 laki-laki itu. Sedangkan Yuri pasrah dan tidak berani melawan.
“TUNGGU!!! LEPASKAN!!! YURI!!!” Kou mencoba melepaskan diri dari kelima orang tersebut
Yuri yang di bawa pergi oleh seorang laki-laki berpakaian hitam berhenti sebentar dan berkata pada Kou, “Kou…Aishiteru yo…” (aishiteru = aku mencintaimu) Dan kembali meninggalkan Kou.
“Kenapa… KENAPA JADI BEGINI!!!” Kou berteriak

Dan Kini kucoba ‘tuk merentangkan sayapku…
Dan mengejar sosokmu yang semakin menjauh…

~9 tahun kemudian~
Kou lulus kuliah dengan memuaskan. Ia pun menjadi ilmuwan yang meneliti genetika. Ia sengaja mengambil pekerjaan ini karena ia mempunyai satu ambisi: Mencoba membuat agar manusia bisa memiliki sayap. Kou berpikir bila dirinya mempunyai sayap, maka ia akan bisa pergi kemana saja tanpa dihalangi siapapun. Hal ini dia lakukan karena ia masih mencoba menyari keberadaan Yuri yang diasingkan oleh keluarganya. Kou sebenarnya tahu dimana Yuri berada, namun ia harus menyelesaikan proyek ini agar ia dapat bertemu dengannya.
Proyek Kou awalnya hanya dilakukan pada binatang. Tapi, Kou kurang yakin bila dapat dilakukan pada binatang bisa juga dilakukan pada manusia. Karena itu, ia mulai mencoba bereksperimen dengan manusia. Sebenarnya hal ini dilarang, tapi Kou terpaksa melakukannya. Kou pun sudah siap menanggung resiko bila proyeknya ini ketahuan.
Percobaan ini sudah dia lakukan berkali-kali. Memang berhasil, tapi orang yang diberi percobaan ini, walaupun mempunyai sayap dan bisa terbang, hidupnya hanya bertahan 5 jam dan setelah itu mereka akan tewas.
Suatu hari, proyek Kou ketahuan oleh ayahnya. Ayahnya pun sudah membawa satu pasukan polisi yang mengepungnya di seluruh labnya. Ayahnya yang melihat eksperimen Kou langsung murka dan sangat benci anaknya itu.
“Apa ini demi gadis itu lagi?” Tanya ayahnya
“Ya… Seseorang tidak boleh menerima nasibnya begitu saja. Kadang kita harus menentangnya dengan tangan kita sendiri. Karena itu… gomenasai…otousan (maafkan aku ayah)” Dari punggung Kou keluar sepasang sayap putih
“Kou!!! Kau melakukannya pada dirimu sendiri?!” Ayahnya terkejut
Kou hanya tersenyum pahit kemudian loncat keluar dari jendela dan menghilang begitu saja.
Kou kemudian berhenti sebentar di atas sebuah gedung tinggi. Hari sudah malam sehingga jarang orang yang bisa melihat dirinya. Ia pun melanjutkan perjalanan ke tempat dimana Yuri diasingkan.
Sesampainya di sebuah villa di daerah terpencil, Kou dapat melihat bayangan Yuri dari jendelanya. Kou kemudian mengetuk kaca jendelanya. Yuri membuka jendela dan terkejut akan kehadiran Kou.
“K-Kou-kun…”
“Hai…” Kou menyapanya
“K-kenapa kamu tau aku di sini? Lagipula, kenapa di punggungmu ada sayap?”
“Itu akan kujelaskan di dalam.”
Kou kemudian masuk lewat jendela dan menceritakan segala hal yang telah hingga ia lakukan sampai ia menjadi seperti ini. Yuri terkagum atas perjuangan Kou hanya demi dirinya. Tapi Yuri sangat sedih karena sisa waktu Kou hanya tinggal 3 jam lagi.
“Kou… maaf ya… gara-gara aku kamu jadi seperti ini…” Yuri merasa sedih
“Tidak… jutru aku yang harus meminta maaf. Karena aku… kamu jadi diasingkan ke tempat seperti ini.”
Yuri tidak dapat menahan tangisannya. Ia pun mulai menangis.
“Aaa~ Jangan nangis Yuri…” Kou kebingungang
“Habis… Kou… demi aku…” Yuri tetap menangis
“Yuri…” Kou mengusap air matanya dan menyelimuti tubuh Yuri dengan sayapnya
“Hangat…” Ujar Yuri menikmati pelukan sayap Kou
Kou kemudian mencium Yuri. Yuri agak terkejut tapi ia menyukainya. Karena ini ciumannya yang pertama dan terakhir dengan orang yang paling ia cintai. Karena itu, saat terakhir ini akan ia nikmati.
2 jam 45 menit kemudian, terdengar suara gaduh diluar vila. Kemudian seorang pria berteriak melalui microphone “Kou, aku tahu kau ada di dalam situ. Cepat keluar. Kalau tidak kau akan ayah laporkan ke polisi dan gadis itu tidak akan selamat.”
Hidup Kou hanya tinggal 15 menit saja dan ia menyadarinya. Kou kemudian memeluk Yuri dengan erat. Mereka berdua pun keluar dari villa itu. Ayah Kou memborgol tangan Kou dan mengikat sayapnya. Yuri dicegat 2 pria bertubuh besar sehingga ia tidak bisa beranjak dan hanya melihat Kou dibawa pergi.
Detik demi detik, langkah demi langkah, Jantung Kou mulai memelan. 15 menit itu pun habis dan jantung Kou pun berhenti “Sampai jumpa… Yuri…” adalah kata terakhir yang Kou ucapkan dalam hatinya. Kou pun jatuh dan sudah tak bernyawa.
Melihat Kou meninggal, Yuri segera menghampiri tubuh Kou yang sudah tidak bernyawa itu. Yuri memeluknya dan berkali-kali memanggil namanya. Namun percuma. Kou sudah tiada.

Telah kuraih sosokmu...
Walau hanya sekejap ku menyentuh kehangatan cahaya itu
Kini sayapku sudah tidak kuat lagi…
Kuistirahatkan sayapku ini disamping kehangatan cahayamu…

0 komentar:

Posting Komentar